JEJAK
2021
Objek Temuan, Batu
Temuan bebatuan ini adalah representasi berbagai relasi sosial yang ada di Pangkep, dari yang mempunyai nilai arkeologis, sosiologis bahkan keseharian.
Karya ini adalah salah satu bagian dari Residensi Makassar Biennale 2021 di Pangkep.
SYAHRULLAH “Ule” (Samarinda, 28 Juni 1988), menyelesaikan studi Teknik Sipil di Universitas Tujuh Belas Agustus Samarinda tahun 2011. Anggota Lagu Lama Kolektif Balikpapan, Sindikat Sinema Samarinda, Samar Project, partisipan di Milisifilem Collective, Seni Performans di 69 Performance Club dan Manajer Festival di Muarasuara.
MUARASUARA merupakan wadah pertunjukan yang membingkai eksperimentasi dalam seni musik, baik dalam eksplorasi bebunyian maupun pada sifat pertunjukannya yang dapat menawarkan nilai-nilai wacana kultural baik di Indonesia maupun kawasan Asia bahkan global. Festival Seni Bunyi dan Pertunjukan 2019 — MUARASUARA menjadi salah satu cara dalam melihat potensi pengembangan seni musik eksperimental Samarinda khususnya serta menjadi laboratorium tempat berlangsungnya kerjasama dan dialog antar ragam budaya melalui seni musik eksperimental, dan juga sebagai medium pendistribusian pengetahuan dan juga pemetaan para pelaku seni musik eksperimental di kawasan Indonesia dan sekitarnya.
MELIPAT JARAK 40 RIBUAN TAHUN
2021
Video Dokumenter
Video dokumenter berdurasi 8 menit ini merupakan dokumentasi perjalanan Dahri Dahlan selama dua pekan melakukan residensi di Kabupaten Pangkep. Pemilihan lokasi residensi ini, khususnya di wilayah Karst karena isu mengenai lukisan purba yang ternyata lukisan tertua dunia itu berada di wilayah Pangkep, dan lukisan-lukisan inilah yang akan ia eksplorasi lebih dalam. Melalui lukisan-lukisan purba ini yang ia temukan di Leang dan situ Bulu Sipong 4, ia ingin mengonstruksi dan mengimajinasikan kira-kira apa yang terjadi di zaman 40 ribuan tahun lalu.
Dahri Dahlan adalah seorang akademisi dan pegiat budaya. Tahun 2015 Cerpenya menjadi salah satu cerpen terbaik di Workshsop Penulisan Cerpen Kompas. Di tahun yang sama ia adalah peserta terbaik Pelatihan Kompetensi Pelestari Tradisi Lisan oleh ATL di Jakarta. Tahun 2020 cerpennya juga menjadi cerpen terbaik di Pelatihan Menulis Cerpen Tempo bersama Laila S. Chudori. Ia juga terpilih sebagai Penulis Undangan Residensi bertema Weaving Stories oleh British Council dan Rumahta Artspace. Dari program tersebut Dahri bekerja sama dengan ilustrator dari Studio Komik Makkomikki untuk mewujudkan cerita anak bergambar “Kisah Samariona”. Baru-baru ini Dapoer Dongeng bersama Teater Koma mewujudkan buku tersebut ke dalam 9 episode sandiwara radio di Spotify.
MUARASUARA merupakan wadah pertunjukan yang membingkai eksperimentasi dalam seni musik, baik dalam eksplorasi bebunyian maupun pada sifat pertunjukannya yang dapat menawarkan nilai-nilai wacana kultural baik di Indonesia maupun kawasan Asia bahkan global. Festival Seni Bunyi dan Pertunjukan 2019 — MUARASUARA menjadi salah satu cara dalam melihat potensi pengembangan seni musik eksperimental Samarinda khususnya serta menjadi laboratorium tempat berlangsungnya kerjasama dan dialog antar ragam budaya melalui seni musik eksperimental, dan juga sebagai medium pendistribusian pengetahuan dan juga pemetaan para pelaku seni musik eksperimental di kawasan Indonesia dan sekitarnya.
MENGUMPUL, MERAMU, LALU BERBAGI
2021
Film dan Performance
Di kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan, berjejer pegunungan batu kapur yang di dalamnya terdapat lukisan-lukisan gua tertua di dunia. Fakta ini ternyata tidak terlalu umum bagi warga. Tidak seumum bahwa gua-gua itu adalah penyuplai air utama di Kapubaten tersebut. Dan tidak sepopuler danau cinta, danau yang tercipta karena galian C salah satu perusahaan semen terbesar di Sulawesi, yang juga kini menjadi tempat mandi, dan berfoto-foto. Khususnya di musim kemarau, ketika air menjadi sulit didapatkan.
Selama residensinya di Kabupaten Pangkep, Kifu dan Dian mengumpulkan data berupa gambar, foto, video, gerak, dan bebunyian. Menyusunnya kemudian menjadi fiksi singkat, untuk diceritakan dan dibagikan kembali dalam sebuah performans.
Taufiqurrahman “Kifu” (b.1994) adalah seniman interdisiplin. Lulusan ilmu komunikasi Universitas Tadulako. Salah satu pendiri Forum Sudutpandang, kolektif pekerja seni dan media berbasis di Palu. Ia belajar eksperimen visual di Milisifilem Collective, dan tergabung di 69 Performance Club. Dalam praktik artistiknya, Kifu bereksplorasi pada konsep keterhubungan dan proyeksinya, melalui medium drawing, found object, seni performans, dan media baru. Tahun 2021, Film vertikalnya “ROTASI” mendapat nominasi di Vertical Movie Festival (Roma, Italy), dan diputar di beberapa festival film eksperimental.
Dian Anggriani Putri, lahir pada 26 November 1996 di Kota Palu. Memiliki latar belakang seni sebagai seorang penari, dan beberapa kali menjadi Penata Tari dan Penari sejak 2015. Saat ini aktif di Forum Sudut Pandang, sebuah organisasi nonprofit yang dikelola secara kolektif oleh pegiat seni berbasis di Palu, Indonesia.
BERKARUNG UANG DAN KEMATIAN YANG INDAH
2021
Video, Monolog
Dalam monolog yang direkam di studio Kominfo Pangkep, Adnan membacakan dua judul esai berjudul Berkarung Uang dan Kematian yang Indah yang diambil dari buku kumpulan esai Tuhan Masih Pidato (Citra Pustaka: 2011) garapan Asdar Muis RMS yang merupakan kakak kandungnya.
Dua judul esai tersebut sangat personal, dalam tarikh penulisan esai di buku berjarak tujuh hari. Berkarung Uang ditulis pada 20 Desember 2006 dan Kematian yang Indah pada 26 Desember 2006.
Esai pertama mengisahkan situasi yang dialami Asdar Muis RMS ketika antre di bank dan disaat bersamaan menerima telepon yang memyampaikan kalau ibunya kembali drop dan harus segera dibawa ke rumah sakit. Esai kedua, menceritakan kembali detik kepergian sang Ibu di rumah sakit.
Adnan Muis, akrab disapa Nanang, seorang penggiat sosial. Ia juga bergabung sebagai relawan di komunitas sosial iAM Centre. Keseharian Nanang banyak dihabiskan sebagai ASN pada sebuah Lembaga/Kementerian di republik ini.
Pada 2013 terlibat dipertunjukan Perut Bicara karya Asdar Muis RMS dan tampil bersama Komunitas Sapi Berbunyi. Di beberapa tempat dan waktu bergabung dengan sejumlah komunitas seniman dan membuat pementasan.
Semasa kuliah di Universitas Hasanuddin bergabung di Teater Kampus UNHAS. Beberapa pagelaran seni berupa pertunjukkan teater sempat diikutinya. Akrab dengan dunia broadcasting sebagai penyiar radio baik sewaktu masih bertugas di pulau Jawa maupun di Makassar. Terakhir, pada 2014 ia masih menyempatkan menjadi penyiar di Radio Celebes Makassar.
LANONG, LEGENDA DARI PULAU SALEMO
2021
Dongeng
Munjiyah Dirga Ghazali yang membacakan dongeng hasil penelitiannya selama kurang lebih lima tahun. Ia menggali khasanah folk yang tersebar di sejumlah wilayah di Pangkep dan meramunya kembali menjadi dongeng.
Dalam monolog berdurasi 10 menit, Munji, sapaan akrabnya, membacakan Lanong, Legenda dari Pulau Salemo. Cerita ini berkisah tentang Lanong pemakan daging manusia yang konon bertempat di sebuah otoritas pulau yang kadang datang menyerang pulau-pulau dan ia mengunjungi pulau tersebut dengan cara mencari mangsa.
Makhluk ini tinggal di dalam laut dan tidak pernah diketahui tempat tinggalnya di dalam laut. Jika dia lapar, maka dia akan segera mencari mangsa dengan cara pergi ke sebuah pulau dan disanalah menjadi tempat sasarannya mencari mangsa yaitu manusia yang akan ditangkap dan dimangsanya.
Akhir cerita, konon si Lanong ini adalah orang yang mempunyai wajah buruk rupa dan pemakan daging manusia pada zaman dahulu. Masyarakat Pulau Salemo mempercayai legenda ini serta pulau-pulau yang ada di Liukang Tupabbiring tepatnya di Kecamatan Pangkajene, Kabupaten Pangkep.
Elizabeth Yani, penggiat dan seniman pangan lokal. Merintis sekolah Anak Alam Flores dan Dapur Tara Flores.
Dapur Tara, sebuah restoran yang bahan-bahannya diolah secara tradisional sejak dari kebun hingga ke meja makan sekaligus sebagai komunitas mandiri yang mengutamakan nilai kecendekiaan yang diwariskan leluhur.