Nirwan Ahmad Arsuka lahir di Kampung Ulo, Barru, Sulawesi Selatan. Menyelesaikan pendidikan formal di Teknik Nuklir, FT-UGM, 1995. Semasa awal kuliah di Yogyakarta, ikut mendampingi anak-anak dan warga Pinggir Kali (Girli) Code. Bersama teman-temannya ia kemudian mendirikan kelompok studi MKP2H (Masyarakat Kajian Pengetahuan, Peradaban dan Hari Depan) dan kelompok aksi GEMPURDERU (Gerakan Masyarakat Purna Orde Baru). Editor tamu untuk Sisipan Budaya Bentara Kompas, anggota Dewan Kurator Bentara Budaya Jakarta (BBJ), dan direktur di Freedom Institute. Tercatat sebagai associate member The Long Riders Guild, organisasi internasional pertama para penunggang kuda jarak jauh sedunia.
Selain di Harian Kompas, tulisannya juga muncul di jurnal Inter-Asia Cultural Studies dan International Journal of Asian Studies. Menulis Two Essays (BTW, Lontar, 2016. Edisi 3 bahasa: Indonesia, Inggris, Jerman) dan Percakapan dengan Semesta (Yogyakarta: Circa, 2017). Sejak 2014, bersama sejumlah kawan, aktif membangun Jaringan Pustaka Bergerak Indonesia, gerakan literasi yang mengandalkan kekuatan masyarakat dan menyebar dengan kuda pustaka, perahu pustaka, bendi pustaka, motor pustaka, dan aneka wahana pustaka lainnya.